dina utami

It's Where I Put My Words and Anything I'd Like to Keep in Mind

Tuesday, July 12, 2005

CEO WORDS

CEO WORDS
Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannnya.

Ingatlah, semua ini diawali dengan seekor tikus,

Tanpa inspirasi.... kita akan binasa.

Walt Disney,

Pendiri Walt Disney Corporation



**************************



Uang merupakan hamba yang sangat baik, tetapi tuan yang sangat buruk.

P.T. Barnum,

Anggota Pendiri Sirkus Barnum & Bailey



**************************



Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan

beberapa orang,namun informasi di tangan orang banyak.

John Naisbitt,

Pemimpin Umum Naisbitt Group



**************************



Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat.

Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.

Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika

kesempatan bertemu dengan kesiapan.

Thomas A. Edison,

Penemu dan Pediri Edison Electric Light Company



**************************



Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka;

namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu

tertutup tersebut terlalu lama

hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.

Alexander Graham Bell,

Penemu dan Mantan Presiden National Geographic Society



**************************



Jangan biarkan jati diri menyatu dengan pekerjaan Anda.

Jika pekerjaan Anda lenyap, jati diri Anda tidak akan

pernah hilang.

Gordon Van Sauter,

Mantan Presiden CBS News



**************************



Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang,

kecuali dua hal : orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca.

Charles "Tremendeous" Jones,

Presiden Life Management Services, Inc.



**************************



Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan,tetapi keikutsertaan...

Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik.

Baron Pierre de Coubertin,

Pendiri & Presiden pertama Komite Olimpiade

International

Monday, July 11, 2005

Mengenal ALLAH

Mengenal Allah
Belajar dengan alam artinya harus memahami Tuhan.
Sebab Tuhanlah yang mewarnakan alam ini dan seluruh
kehidupan di dalamnya. Lagipula kita tinggal di bumi
Tuhan, kalau sampai tidak paham disiplin Tuhan naas
jawabnya.

Seperti kita menumpang tinggal di rumah seseorang atau
kerja di perusahaan seseorang, tapi kita gagal untuk
memahami disiplin tuannya. Celakalah akibatnya.
Untuk memahami Tuhan, cukup kalau kita rujuk kepada
satu dari firman-Nya dalam Al Quran:
"Yang demikian adalah menurut 'sunnatullah' yang
berlaku kepada orang-orang yang telah lalu dan kamu
tidak sekali-kali akan mendapati sebarang perubahan
bagi sunnatullah itu." (Al-Ahzab: 62)

Rupanya Tuhan telah memaklumkan kepada kita sistem
yang diguna pakai oleh beliau untuk mentadbir bumi-Nya
ini. Marilah kita berusaha untuk memahami kaedah Tuhan
itu agar kita tidak tersilap dalam mengikuti prosedur
sistem ini, demi keselamatan di dunia dan Akhirat.

1. Pertama dan utama buat kita ialah yakin bahwa Tuhan
itu wujud. Buktinya ialah wujudnya alam ini. Bagaimana
mungkin alam ini terjadi dengan sendirinya? Bagaimana
mungkin kewujudan kita tanpa ada yang menciptanya?

2. Bila kita yakin kewujudan Tuhan, harus kita yakin
juga bahwa setiap apa yang wujud baik yang dapat
dilihat maupun yang tidak dapat dilihat, Tuhanlah yang
wujudkan sekaligus bersama sistemnya. Penciptaan kapal
terbang oleh manusia hakikatnya adalah ciptaan Tuhan.
Bukti kuasanya Tuhan. Sebab manusia dan alat-alatan
ciptaan semuanya bahan ciptaan Tuhan. Demikianlah
seterusnya.

3. Kita juga harus paham dan yakin bahwa kuasa Tuhan
dalam setiap ciptaan-Nya atau dalam apa yang tidak
diciptakan adalah mutlak, tanpa campur tangan sesiapa
pun. Ertinya Tuhan kalau mau menjadikan sesuatu, hanya
dengan Dia berkata "Jadi!" Maka terjadilah sesuatu
itu. Demikian juga kalau dia tidak mau menjadikan,
hanya dengan berkata "Tidak jadi!" Maka tidak jadilah
sesuatu itu. Tidak akan tercipta kapal terbang oleh
manusia kalau Tuhan tidak berkehendak menjadikannya.
Ada pun sebab terjadinya ciptaan itu adalah kerana
Tuhan yang ahu ia jadi, maka jadilah ia oleh proses
yang diizinkan-Nya kepada manusia. Demikianlah
kemampuan dan kekuasaan Tuhan yang kita sepatutnya
tidak ragu sedikit pun. Keraguan dalam konsep ini
sekiranya berlaku dalam fikiran dan hati seseorang.
Malang sekali! Kerana ia mengundang berbagai salah
tindakan dalam kediaman yang Tuhan tumpangkan ini,
yang akan mengakibatkan manusia itu membina hidupnya
penuh kehinaan, sebab aqidahnya sudah rosak.

4. Seterusnya kita selaku penghuni bumi wajiblah juga
paham dan yakin bahwa Tuhan yang begitu sekali
kemampuanNya sedang mentadbir bumi ini dengan begitu
Maha berdisiplin dan sistematik sekali. Tuhan Maha
Bijaksana dan Maha Adil, Raja bagi segala raja-raja
yang memerintah. Begitu halus undang-undang dan
peraturan yang dipakaiNya. Tuhan tidak sama sekali
gopoh, emosional, semborono dan tidak tersilap dalam
mencipta sesuatu. Tidak ada yang sia-sia bahkan penuh
makna, hikmah, didikan, pengajaran dan kebaikan. Dia
tidak menganiaya, tidak menzalimi dan tidak ada
kejahatan di dalam sebarang ciptaan-Nya. Segalagalanya
bermaksud baik dan kasih sayang untuk tujuan
menginsafkan dari Zat Tuhan kepada makhluk-makhluk
kesayangan-Nya.

5. Oleh kerana begitu baik dan bijak-Nya Tuhan kepada
bumi, maka dengan penuh sopan santun Tuhan pun
menetapkan pada diri-Nya bahwa bila mana Dia mau
menciptakan sesuatu untuk makhluknya atau tidak
menciptakan, maka dibuatlah sesuatu itu bersebab. Ada
sebabnya mengapa sesuatu terjadi. Bukannya tanpa sebab
sesuatu itu boleh saja terjadi, tentulah akan
menyusahkan hamba-hamba untuk hidup sebagai hamba di
bumi Tuhan. Tanpa sistem, proses dan disiplin serta
sebab-sebab terjadinya sesuatu baik positif atau
negatif dalam hidup di bumi ini tentulah hidup akan
menjadi kelam kabut selalu. Padahal Tuhan mampu
melakukannya, namun demi cinta-Nya, Dia begitu
berdisiplin terhadap hamba-Nya. Dia amat berbudi
bicara terhadap hamba-Nya. Kasih sayang-Nya membuatkan
Dia melayani hamba-Nya bagaikan tetamu yang sungguh
istimewa. Mana ada majikan atau tuan rumah
memperlakukan buruhnya atau orang gajinya sebaik yang
Tuhan memperlakukan. Si hamba ciptaan-Nya yang
ditumpangkan di bumi-Nya yang mana Tuhan begitu
menghargai manusia, dilayan penuh diplomasi. Sesuatu
yang hendak dibuat kepada hamba selalunya dengan sebab
supaya hamba itu jangan kelam kabut.

6. Itulah dia sunnatullah atau kaedah Tuhan. Firman
Allah itu, demikian Tuhan telah berjanji pada diri-Nya
bahwa kaedah atau sunnah-Nya ini tidak akan
berubah-ubah, mestilah sesuatu yang Dia mau takdirkan
atau tidak mau, baik positif atau negatif, sifatnya
adalah terjadi secara sebab atau akibat. Sesuatu
terjadi ada sebab musababnya, ia mengakibatkan
sesuatu. Padahal Tuhan mampu saja membuatkan sesuatu
tanpa sebab. Contoh, Nabi Ibrahim a.s. tidak terbakar
oleh api. Nabi Adam a.s. dicipta tanpa ibu dan ayah.
Dengan konsep sunnatullah sebab membawa akibat ini,
mampulah manusia mengkaji watak-watak kejadian oleh
Tuhan itu. Senanglah manusia menjalani sistem hidup
yang begitu sistematik dan berdisiplin. Tidaklah
bertabur dan kucar kacir. Sedangkan boleh saja Tuhan
paksa kita hidup dalam bumi-Nya yang berjalan "ikut
dan". Yakni ikut suka Tuhan. Seperti gelap sepanjang
masa. Matahari tidak terbenam atau sebagainya.

7. Ketahuilah wahai penduduk bumi serta yakinlah anda
bahwa Tuhan itu menjadikan sebab, akibat atau
sunnahNya itu, ada yang umum dan ada yang khusus.
Yakni ada yang mudah paham dan ada yang pula yang
susah dipahami. Ada yang langsung dan ada yang tidak
langsung. Ada yang tersirat dan ada yang tersurat.
Sebab itulah perlu dipelajari kitab Tuhan, untuk
pahami Tuhan.

Contoh sunnah yang khusus dan langsung:
a) Telah ditetapkan oleh Tuhan secara khusus bahwa
bila Dia mau seseorang itu pandai, maka Dia lahirkan
sebab ke arah itu. Maka didoronglah seseorang itu
rajin belajar,, rajin bertanya guru, tekun, sanggup
belajar lama hingga pandailah dia.
b) Tuhan juga secara khusus telah menetapkan seseorang
itu yang Dia akan bodohkan, juga dengan sebab.
Didoronglah seseorang kepada sebab-sebab seperti malas
belajar, tidak bertanya, tidak sungguh-sungguh, tidak
sanggup berlama-lama, maka bodohlah orang itu.

Contoh sunahtullah yang umum yang susah dipahami serta
tidak langsung:
a) Firman Allah SWT:
Maksudnya: "Bilamana penduduk satu kampung itu beriman
dan bertaqwa, Tuhan akan turunkan berkat dari langit
dan bumi." (Al-A'raf 96)
Yakni penduduk kampung itu Tuhan akan memakmurkan,
bersatu padu, aman damai, selamat dari bencana hidup,
harmoni dan bahagia. Dengan syarat atau sebabnya ialah
penduduk itu mestilah mengusahakan taqwa. Sedangkan
taqwa itu bersifat maknawi dan susah untuk dipahami.
Lebih-lebih lagi susah untuk diusahakan tapi begitulah
ketetapan-Nya. Ada pun orang kafir boleh juga kecapi
nikmat hidup tanpa taqwa adalah kerana disiplin Tuhan
untuk mereka itu lain daripada apa yang diperuntukkan
pada muslim. Tuhan telah buat dua bagian iaitu:
i. Orang Islam kalau hendak berjaya mesti dengan taqwa
(kekuatan roh)
ii. Orang bukan Islam kalau hendak berjaya mestilah
dengan Quwwah (kekuatan lahir)
Kekuatan lahir nampak kekuatannya, jiwa pula tidak
nampak kekuatannya. Sebab itu orang Islam yang tak
paham, lebih suka cari kekuatan lahir untuk berjaya
sedangkan Tuhan tidak undang-undangkan begitu. Orang
Islam yang memilih Islam sebagai agama patut paham
agamanya bahwa untuk berjaya dia kena usahakan taqwa
(jiwa kuat dengan Tuhan). Usaha lahir sampingan saja,
bukan dasar atau asas. Di sisi Tuhan, usaha taqwa itu
bernilai 90%. Usaha lahir itu bernilai 10%.
b) Allah SWT berfirman:
Maksudnya: "Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan
kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibu kota seorang
Rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka.
Dan tidak pernah pula Kami membinasakan kota-kota
kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan
kezaliman." (Al Qashash: 59)
Ertinya Allah jadikan sebab maksiat untuk hancurkan
sesuatu kaum. Maksiat dan mungkar adalah sebab-sebab
untuk ter adinya kehancuran sesuatu kaum adalah sunnah
Allah yang susah dipahami. la bersifat maknawi dan
rohani dan tidak langsung bahkan seperti tidak ada
kena mengena. Akal semata-mata tidak mampu memahami
ini. Orang Islam kena paham agamanya. Bahwa Tuhan
telah tetapkan bilamana maksiat dijadikan budaya
masyarakat, tandanya masyarakat itu akan hancur tapi
tidak cepat-cepat dihancurkan, tunggu 40 tahun
misalnya. Itulah sunnatullah, siapapun tidak boleh
ubah lagi. Tapi usaha tidak buat maksiat Tuhan memang
perintahkan. Jangan pula berkata, "Tuhan suruh aku
buat maksiat atau Tuhan takdirkan aku buat maksiat."
Sebenarnya bila Tuhan bagi makanan dan Tuhan suruh
makan. Janganlah kita berkata, "Tuhan takdirkan aku
tak makan. Jadi aku pun tidak akan suapkan makanan ke
mulut." Usaha suap ke mulut itu adalah bidang tugas
yang Tuhan bagi kuasa pada kita melakukannya dengan
izin Tuhan. Itulah dia syariat. Namun demikianlah
ketetapan yang sudah diputuskan oleh Yang Maha
Berkuasa sebagai undang-undang untuk hidup di
bumi-Nya, manusia tiada hak untuk mempersoalkan,
melainkan harus berusaha memahami Tuhan dan mematuhi
sistem-Nya.

8. Sebenarnya watak dunia ini juga sebagai
sunnatullah. Yakni Allah jadikan sesuatu dikeranakan
sebab. Sunnatullah ini kekal berlaku sejak mula-mula
Tuhan wujudkan dunia ini hinggalah ditamatkan riwayat
dunia dengan Kiamat nanti. Sunnah-Nya, Tuhan tidak
akan ubah.
Maksudnya: "... dan kamu tidak sekali-kali akan dapati
sebarang perubahan bagi sunnatullah itu. " (Al-Ahzab:
62)

la berulang setiap dan sepanjang zaman baik dipahami
atau tidak dipahami oleh manusia di zaman mereka.
Contoh: Al Quran banyak menceritakan perihal
berlakunya segala seperti bencana alam seperti gempa
bumi, banjir besar, angin taufan dan lain-lain bagi
kaum-kaum yang degil terhadap seruan kebenaran oleh
rasul-rasul dan nabinabi yang Tuhan datangkan di zaman
masing-masing.

Nampaknya Tuhan mengaitkan sebab dengan akibat. Yakni
mana-mana kaum yang menentang utusan-Nya maka
akibatnya Tuhan datangkan kehancuran pada mereka oleh
bencana alam. Kemudian kepada rasul-rasul di zaman itu
Allah wahyukan berita-berita tersebut sebagai akibat
penentangan kaum itu kepada Tuhan supaya mereka insaf.

Kejadian ombak besar Tsunami yang terjadi di rantau
Asia tanggal 26 Disember 2004 adalah watak dunia yang
berulang untuk zaman ini. Tuhan lakukan dengan sebab
sesuatu akibat. Kalau Nabi Muhammad SAW dan Rasul kita
itu masih hidup tentunya wahyu akan turun untuk
memaklumkan perihal ini. Tapi cukuplah dengan merujuk
kepada Al Quran dan sunnah yang diwariskan, kita
sepatutnya pahami, mengapa Tsunami itu tiba-tiba saja
melanda benua Nusantara yang sepanjang sejarahnya
tidak pernah dan tidak munasabah berlaku. la adalah
kerana Tuhan yang Maha Kuasa membenarkan sunnahNya
berulang di zaman ini. Saya kira di zaman ini sudah
ada 'Orang Tuhan', utusan Rasulullah sudah datang,
tapi seruannya ditentang lalu Tuhan hancurkan.
Sunnah yang tidak pernah diubahnya. Sunnah yang
menguatkuasakan undang-undang bahwa bilamana di zaman
itu manusia sudah begitu durhaka kepada Tuhan. Menolak
seruan Nabi Muhammad SAW yang diwakilkan kepada
para-para utusan dan mujadid Baginda, maka Tuhan
hancurkan kaum itu dengan bencana alam.

Siapakah orang Tuhan itu? Memang susah hendak dikenal.
Sedang Rasulullah, para-para Rasul pun ramai orang
zamannya yang tidak kenal, inikan pula yang bukan
Rasul. Apalagi hanya wakil Rasul, tentu susah hendak
dikenali.

Kalau benarlah gempa bumi yang berukuran 9 pada skala
Ritcher berpusat di perut (dasar) laut Sumatera itu
akibat dari uji coba nuklir, sebenarnya itulah
prosesnya secara lahir yang diizinkan oleh Tuhan ke
atas umat Nabi Muhammad SAW di zaman ini. Kalau Tuhan
tidak izinkan mustahil ia berlaku. Begitulah aqidah
ahli Sunnah wal Jamaah. Menolak kenyataan ini, artinya
menafikan kuasa Tuhan 100% dalam hal Tsunami ini,
mengalihkan perhatian dari melihatnya sebagai hukuman
Tuhan kepada abad intelektual sekular ini kepada
memperkecilkannya sebagai kejadian alam yang boleh
diakal-akalkan semata-mata. Maka sesungguhnya dia
sedang menggugat Tuhan.

"Wahai Tuhan, siapa Engkau untuk ikut campur dalam
urusan dunia ini. Aku kan lebih tahu tentang
rahasianya. Cukuplah dunia ini dalam pemikiran aku dan
Engkau Tuhan, mana ada tempat di dalamnya! Tuhan boleh
belah."

Orang begini kalau ada, dia sedang mencipta sejarah
besar seperti yang pernah di tempuh oleh Abu Jahal,
Firaun, Hamman, Namrud, Jalut dan Qabil. Mereka
menjadi penentang Tuhan kerana mau jadi Tuhan oleh
kegilaan otaknya. Dia mau tunjukan otaknya boleh
mengatasi Tuhan. Dia mau jadi orang paling di kagumi
di zamannya dan jangan siapa menggugatnya sekalipun
Tuhan. Jadi dia sanggup menyalah pahamkan bagi orang
yang nak paham. Anda tahukan apa sudahnya sejarah
orang-orang ini dan di mana tempatnya yang Tuhan
siapkan?

Marilah kita bertaubat kerana sekian lamanya semua
pesan dari Tuhan, kita putar belitkan sehingga peluang
Tuhan untuk mendapat tempat kembali di hati
hamba-hamba-Nya terlepas begitu saja. Dirampas oleh
orang-orang pandai yang gila kuasa dan nama, untuk
mentakhtakan mereka di mata manusia. Tuhan terus
dilupakan orang, tidak dipedulikan dan bagaikan tiada
peranan apa-apa di dunia. Semua dibolot oleh manusia.
Kerana setiap kesempatan yang Tuhan cetuskan untuk Dia
dikenali semula oleh dunia habis, dipunah ranahkan
oleh otakotak manusia dengan cara membesar-besarkan
sebab-sebab yang Tuhan wujudkan untuk terjadinya
sesuatu peristiwa. Mereka membuatkan manusia lupakan
saja Tuhan yang menjadi punca sebenar mengapa sebab
itu sampai terjadi. Jahatnya manusia kepada Tuhan yang
Maha Baik itu.

Apa perasaan anda kalau periuk telah berbohong
mengatakan dialah yang memasak nasi itu, sedangkan
andalah sebenarnya yang melakukannya. Periuk begitu
berkepentingan memperkenalkan dirinya sehingga tuannya
tidak dikenali orang. Jahat tak periuk itu menurut
anda? Sedangkan periuk bukannya cukup mampu untuk
ditabalkan sebagai tempat rujuk. Kalau tidak dikenali
pun si periuk ni tiada bahaya apaapa. Tapi dalam
konteks nasi ini, kalau manusia tidak dikenali kerana
sikap monopoli periuk, itu banyak bahayanya.

Tuhan menciptakan alam, pembuat katalog tentang
keseluruhan konsep hidup di dunia iaitu Al Quran dan
As Sunnah. Kalau terus menerus tidak dikenali, tidak
dipahami dan tidak diambil panduan-panduan darinya,
amat-amatlah bahayanya bagi manusia. Huru-haralah,
haru-birulah, kalang-kabutlah, porak-perandalah,
punah-ranahlah, rosak binasalah, hancur luluhlah dan
tidak bergunalah lagi dunia dan isi-isinya ini.
Bukankah sudah demikian, itulah dia dunia ini yang
adanya oleh kerakusan manusia yang mengangkat diri
hingga Tuhan tenggelam begitu saja dari persada. Tuhan
ada tapi tiada peranan apa-apa.

Begitulah sudah jadinya hidup ini oleh manusia ini.
Maka adillah Tsunami datang dengan satu paket yang
begitu lengkap dan sempurna untuk memperkenalkan
Tuhan. Bila Tuhan di kenali dan dipahami, manusia akan
takut dan cintakan Tuhan sepenuh hati. Manusia akan
mula mau mengkaji tentang Tuhan dengan lebih mendalam.
Manusia akan sanggup belajar segala seni budayanya
tentang ajaran Tuhan, akan sanggup membuka Al Quran
dan Hadis semula untuk lihat Tuhan di dalamnya.
Manusia akan perhatikan juga sembahyang yang agung,
zikir yang agung dan segala keagungan Tuhan yang
tersimpan dalam khazanah perbendaharaan agama Tuhan
yang dilupakan sekian lama.

Bila manusia mau berubah dan sanggup perbetulkan
segala kesilapan terhadap Tuhan selama ini, rela
berkorban, baiki diri, maka moga-moga manusia
bertaqwalah kepada Tuhan lagi. Taqwa adalah bekalan
hidup dan bekalan mati yang paling utama. Tidak
dijadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah
dan mengabdikan diri kepada Tuhan. Yakni untuk
mendapatkan taqwa. Untuk bertaqwalah hidup ini
sebenamya, 'degree' Tuhan yang menyelamatkan manusia
dunia dan Akhirat. Janganlah tak tahu tentang ini di
kesempatan hidup yang satu-satunya ini, atau jangan
buat-buat tak paham maksud Tuhan ini.

by, ASZ

Tuesday, July 05, 2005

Expecto Patronum

Expecto Patronum
Expecto Patronum

“Patronus” is Latin for “protector”. Conjures a Patronus, which is some sort of spirit-animal which becomes more solid with the ability of the spell-caster. The Patronus defends the caster, from Dementors and possibly other things.

Bullshittt!!!
lier!!!
I've saidd the spell thousands timess..
But it doesnt work!!
they already suck my life..all my happiness..
help me petronus..help me...